Halaman

Selasa, 15 Januari 2013

TUGAS 8

Tawuran Antar Pelajar Kembali Pecah di Pinrang
Ditulis Oleh Akbar on December 13th, 2012 Rating 9.0 —Outstanding
  
PINRANG, UPEKSTawuran antar pelajar kembali terjadi, Selasa (13/11/12). Puluhan pelajar gabungan dari sebelas sekolah yang mengatasnamakan komunitas pelajar Letta melakukan penyerbuan ke SMK Negeri 2 Pinrang.
      Kapolres Pinrang, AKBP Heri Tri Maryadi SH, dalam arahannya, di hadapan puluhan pelajar yang terjaring aksi penyerbuan menyatakan, sangat menyayangkan adanya kejadian ini. Olehnya Heri meminta, peristiwa ini bisa menjadi pelajaran buat pelajar-pelajar yang terjaring sehingga tidak akan mengulanginya lagi di masa akan datang.
    Dalam arahannya ini, Heri lebih mengedepankan sikap persuasif dengan melakukan dialog tanya jawab serta memberikan nasehat kepada pelajar yang dianggapnya seperti anak sendiri. Heri mengingatkan, selain membuat malu orang tua dan guru-guru di sekolah, hal ini juga telah mencoreng nama baik sekolah dan kampung mereka di mata masyarakat umum. Aksi solidaritas mereka patut diacungi jempol, hanya saja diarahkan ke hal yang negatif. Sementara itu, perwakilan SMK Negeri 2 yang turut hadir dan diminta memberikan arahannya mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan terjadinya peristiwa ini. Harusnya peristiwa ini diselesaikan secara internal dan tidak perlu melibatkan orang luar. Pada kesempatan ini, perwakilan SMK Negeri 2 Pinrang atas nama sekolah yang diwakilinya memohon maaf kepada Kapolres Pinrang beserta jajarannya atas terjadinya peristiwa ini yang dianggapnya telah merepotkan personil Polres Pinrang. (clu/suk)



LATAR BELAKANG
      Terjadi karena adanya perkelahian antara siswa SMK Negeri 2 beberapa hari yang lalu antara kampung Letta dan kampung  Sarempo. Sebagai rasa solidaritas antara sesama pelajar dari kampung yang sama, akhirnya pelajar Letta ini mengumpulkan seluruh anggotanya dan melakukan penyerbuan ke sekolahnya sendiri.
  
DAMPAKNYA
     Jelas bahwa perkelahian pelajar ini merugikan banyak pihak. Paling tidak ada empat kategori dampak negatif dari perkelahian pelajar. Pertama, pelajar (dan keluarganya) yang terlibat perkelahian sendiri jelas mengalami dampak negatif pertama bila mengalami cedera atau bahkan tewas. Kedua, rusaknya fasilitas umum seperti bus, halte dan fasilitas lainnya, serta fasilitas pribadi seperti kaca toko dan kendaraan. Ketiga, terganggunya proses belajar di sekolah. Terakhir, mungkin adalah yang paling dikhawatirkan para pendidik, adalah berkurangnya penghargaan siswa terhadap toleransi, perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain. Para pelajar itu belajar bahwa kekerasan adalah cara yang paling efektif untuk memecahkan masalah mereka, dan karenanya memilih untuk melakukan apa saja agar tujuannya tercapai. Akibat yang terakhir ini jelas memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kelangsungan hidup bermasyarakat di Indonesia.

PENYELESAIAN
     Aparat kepolisian dari Satuan Sabhara Polres Pinrang yang tiba di lokasi peristiwa langsung membubarkan kerumunan pelajar yang mengepung SMK Negeri 2. Dari TKP, petugas akhirnya menggelandang 35 pelajar dan beberapa senjata tajam seperti badik, keris, parang, balok dan ikat pinggang yang dijadikan senjata oleh pelaku penyerbuan dalam menjalankan aksinya.